Bangun, Sampolawa, Buton Selatan
Bangun | |
---|---|
Desa | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tenggara |
Kabupaten | Buton Selatan |
Kecamatan | Sampolawa |
Kode pos | - |
Tanggalo | 886 Ha |
Jumula lo penduduk | 1033 |
Kepadatan | - |
Bangun merupakan salah satu desa dari 13 desa di Kecamatan Sapolawa, Kabupaten Buton Selatan yang berdiri sejak tahun 1966 dengan luas 886 Ha. Desa ini memiliki jarak 9 Km dari Ibukota kecamatan Sampolawa yakni Mambulu.
Sejarah
[boli'a | boli'a bungo]Desa Bangun merupakan desa salah satu desa tertua di Kecamatan Sampolawa yang terdiri dari 6 Dusun yaitu Dusun Nambo, Ndauli, Kampidi, Buku, Laguali, Kangele dengan Ibukota di Dusun Kampidi, Kemudian pada tahun 1972 Ibukota Desa pindah ke Dusun Nambo. Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat maka pada tahun 1997, Desa Bangun dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yaitu Desa Bangun dan Desa Waowangi. Selanjutnya pada Tahun 2010 terjadi lagi pemekaran desa menjadi 2 (dua) Desa yaitu Desa Bangun dan Desa Watiginanda.
No | Priode | Nama | Keterangan | Foto |
---|---|---|---|---|
1 | 1966 - 1972 | La Ode Zika | Purnabakti | |
2 | 1972 - 1992 | La Ntjau | Purnabakti | |
3 | 1992 - 2000 | Arifin Musli | Purnabakti | |
4 | 2001 - 2006 | La Hamuja | Purnabakti | |
5 | 2007 - 2012 | La Ode Dimu | Purnabakti | |
6 | 2013 - 2018 | La Ode Dimu | Purnabakti | |
7 | 2018 - 2019 | La Badi | Purnabakti | |
8 | 2019 - 2015 | Kaimuddin | Aktif |
Geografi
[boli'a | boli'a bungo]Luas Dan Batas Wilayah
[boli'a | boli'a bungo]Desa Bangun terletak kurang lebih 24 KM dari Ibukota Kabupaten Buton Selatan atau kurang lebih 7 KM dari Ibukota Kecamatan Sampolawa. Desa Bangun mayoritas dihuni oleh suku Ciacia dan sebagian dari suku lain yang telah lama tinggal dan menetap. Desa Bangun terdiri dari 5 sub Kewilayahan (Dusun) yang masing masing di kepalai oleh seorang Kepala Dusun.
Batas - batas Desa Bangun yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Watiginanda
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Pogalampa
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Batauga
- Sebelah Timur berbatasan dengan : Teluk Sampolawa
sedangkan luas wilayah Desa Bangun mencapai 886 Ha yang terdiri dari :
- Lokasi Pemukiman : 30 Ha
- Lahan perkebunan : 400 Ha
- Kawasan perkantoran : 0,25 Ha
- Laut : 300 Ha
- Peruntuk Lainnya : 165,75 Ha
Kondisi Demografis
[boli'a | boli'a bungo]Berdasarkan Data SDGs (Sustainable Development Goals) Desa Tahun 2022, Jumlah penuduk Desa Bangun tercatat sebanyak 1077 jiwa yang terbagi kedalam 264 KK yang tersebar di 5 Dusun.
No | Dusun | Jumlah Jiwa | KK | ||
---|---|---|---|---|---|
L | P | Total | |||
1 | Dusun Nambo | 92 | 89 | 181 | 50 |
2 | Dusun Loji | 82 | 87 | 169 | 47 |
3 | Dusun Ladanga | 76 | 74 | 150 | 38 |
4 | Dusun Lapataha | 117 | 125 | 242 | 68 |
5 | Dusun Ndauli | 140 | 135 | 275 | 70 |
Jumlah | 507 | 510 | 1017 | 273 |
Dari hasil survei data SDGs 2022 bila dibandingkan dengan data administrasi desa, kemungkinan terjadi perbedaan yang disebabkan oleh telah berpindahnya domisili sebagian penduduk untuk mencari pekerjaan di daerah lain dan juga adanya pendatang baru yang belum teridentifikasi sebagai penduduk. lebih lanjut, data sekunder dari hasil pengkasjian keadaan desa dapat diketahui proporsi jumlah penduduk yang berdiam di wilayah dusun 5 lebih besar dibandingan dengan dusun lain.
Kondisi Ekonomi
[boli'a | boli'a bungo]pertumbuhan ekonomi
[boli'a | boli'a bungo]pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Bangun sampai saat ini menunjukan perhumbuhan yang cukup baik dilihat dari pertumbuhan dan pola hidup masyarakat terutama kemajuan kecukupan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) yang mengalamai perubahan. Tumbuhnya pelaku UMKM menjadi Indikator lain yang menjadi kebutuhan sekunder masyarakat terpenuhi dengan baik misal kebutuhan kendaraan bermotor dan gadget yang saat ini dapat menyesuaikan.
pertumbuhan desa
[boli'a | boli'a bungo]keberhasilan pembangunan ekonomi suatu desa dapat dicerminkan dari beberapa indikator, Salah satu indikator dapat dilihat dari gairah ekonomi yang bangun dari sektor usaha milik desa. Desa Bangun memiliki beberapa sektor usaha yang di bentuk dari BUMDes, walau demikian, BUMDes belum maksimal sehingga perekonomian desa yang bersumber dari BUMDes masih bergerak lambat, sehingga perekonomian desa masih bergerak dibawah rata-rata.
Potensi Sumber Daya Alam
[boli'a | boli'a bungo]Potensi Pertanian
[boli'a | boli'a bungo]1. Pisang
[boli'a | boli'a bungo]salah satu komoditi utama yang dihasilkan masyarakat Desa Bangun adalah pisang. Komoditi ini dapat ditemukan hampir di seluruh tanah pertanian warga Desa Bangun. Kehidupan masyarakat petani Desa di tunjang oleh hasil pertanian ini karena kualitas yang dihasilkan sangat baik karena metode penanaman yang masih sederhana dan tanpa menggunakan pupuk.
2. Ubi Kayu (Kaopi)
[boli'a | boli'a bungo]Potensi pertanian lain yang ada di Desa Bangun adalah komoditi ubi kayu. Pemanfaatan ubi kayu selain di konsumsi rumah tangga oleh warga juga dijadikan Kaopi/Kagepe (dalam bahasa daerah) yang kemduan dijual di pasar rakyat. proses pengolahan kaopi yang masih menggunakan cara tradisional membuat proses mengolah 200-300 Kg ubi kayu menjadi kaopi membutuhkan waktu hingga sehari untuk menyelesaikannya.
3. Jambu Mete
[boli'a | boli'a bungo]salah satu hasil pertanian warga desa bangun adalah sambu mete. komoditas ini merupakan komoditas musiman yang hanya berbuah sekali dalam setahun. kurangnya pemahaman dan warga mengenai cara perawatan dan pemeliharaan serta penggunaan pupuk, menyebabkan hasil pertanian jenis ini kurang memberikan hasil yang maksimal bagi petani.
4. Jati
[boli'a | boli'a bungo]jati merupakan salah satu aktifitas pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bangun. Jenis komoditas ini dijadikan komoditas jangka panjang, jenis jadi yang di budidayakan yaitu jadi merah dan jati putih.
5. Kelapa
[boli'a | boli'a bungo]kepala merupakan komoditas yang ikut bercampur didalam lahan pertanian warga Desa Bangun, sehingga jenis pertanian ini di sebut pertanian campuran. kurang kokohnya pertahanan keamanan tanah perkebunan warga dari serangan hama, menjadikan jenis pertanian ini selalu menjadi sasaran serangan hama babi.
6. Jagung
[boli'a | boli'a bungo]jagung merupakan salah satu komoditi musiman yang dapat di panen 2 kali setahun sesuai dengan kondisi curah hujan. jenis jagung yang dibudidayakan adalah jagung lokal yang memiliki rasa yang manis.
Batu/Tanah Kapur
[boli'a | boli'a bungo]batu dan tanah kapur merupakan jenis tanah berwarna putih kekuningan yang tersebar disebagian besar wilayah Desa Bangun. Jenis tanah mempengaruhi tingkat kesuburan tanah, sehingga tidak jarang pada jenis pertanian tertentu tidak dapat bertahan hidup di atas jenis tanah ini. tanah kapur sering digunakan sebagai bahan timbunan pada bangunan atau pada pembuatan pengerasan badan jalan.
Lahan Hutan
[boli'a | boli'a bungo]potensi lain Desa Bangun adalah hutan. Sebagai sumber oksigen dan resapan air, tentunya hutan menjadi faktor penting bagi kehidupan masyarakat Desa Bangun. meski kualitas hutan tidak sebaik 30 atau 40 tahun yang lalu, namum masyarakat Desa Bangun tetap berupaya melestraikan hutan yang ada sebagai penunjang kehidupan.
No | Uraian Sumber Daya Alam | Volume | Satuan |
---|---|---|---|
1 | Batu Kapur | 5.000 | m3 |
2 | Pasir Pasang | 500 | m3 |
3 | Lahan Tegalan | Ha | |
4 | Lahan Hutan | 166 | Ha |
5 | Sungai | 2 | Bh |
6 | hasil perkebunan : Jati, Jambu Mete, Pisang, Ubi, Jagung, Kelapa | 400 | Ha |
7 | Pesisir pantai | 20000 | m2 |
8 | Wisata Goa, Air terjun dll | 1 | Bh |
9 | Gunung | 3 | Bh |
Potensi Sumber Daya Manusia
[boli'a | boli'a bungo]1. kerajian/tenunan
[boli'a | boli'a bungo]menenun merupakan potensi kerajinan yang masih di pertahankan masyarakat secara turun temurun. Walau saat ini pelaku tenun tidak banyak, namun produk kain tenun masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dar kegiatan adat Desa Bangun.
2. pengrajin Anyaman
[boli'a | boli'a bungo]pengrajin anyaman merupakan salah satu potensi ekonomi karena keterampilan mereka yang unik. Anyaman ini berbahan dari bambu maupun daun agel, hasil dari kerajinan ini berupa tas anyaman yang cantik, keranjang mini, bakul, dinding, topi, dan keperluan ritual adat lainnya.
3. Pengrajin Kasur Kapuk
[boli'a | boli'a bungo]kasur kapuk merupakan kasur yang dlu sering digunakan masyarakat yang kini produksinya mulai terbatas. Desa Bangun memiliki kegiatan pengrajin kasur kapuk yang bernilai ekonomi tinggi yang pemasarannya hingga keluar kabupaten. Walau terlihat lawas, kasur jenis ini masih memiliki banyak peminat di kalangan masyarakat.
Kependudukan
[boli'a | boli'a bungo]Jumlah dan Persebaran penduduk
[boli'a | boli'a bungo]Berdasarkan Data SDGs (Sustainable Development Goals) Desa Tahun 2022, Jumlah penuduk Desa Bangun tercatat sebanyak 1077 jiwa yang terbagi kedalam 264 KK yang tersebar di 5 Dusun.
No | Dusun | Jumlah Jiwa | KK | ||
---|---|---|---|---|---|
L | P | Total | |||
1 | Dusun Nambo | 92 | 89 | 181 | 50 |
2 | Dusun Loji | 82 | 87 | 169 | 47 |
3 | Dusun Ladanga | 76 | 74 | 150 | 38 |
4 | Dusun Lapataha | 117 | 125 | 242 | 68 |
5 | Dusun Ndauli | 140 | 135 | 275 | 70 |
Jumlah | 507 | 510 | 1017 | 273 |
Laju Pertumbuhan Penduduk
[boli'a | boli'a bungo]Pertumbuhan penduduk di Desa Bangun terbilang lambat, karena kecilnya jumlah kelahiran pada setiap tahunnya yang di sebabkan jumlah pengguna kontrasepsi atau program keluarga berencana (KB) pada keluarga usia produktif lebih besar serta jumlah kematian dan perpindahan penduduk keluar akibat pernikahan dan sumber pekerjaan menyebabkan pertumbuhan penduduk Desa Bangun pada setiap tahunnya berada di kategori melambat.
Rasio Penduduk Menurut Umur/Usia
[boli'a | boli'a bungo]Klarifikasi Umur | |||
---|---|---|---|
< 1 | Tahun | 15 | Jiwa |
1 - 2 | Tahun | 25 | Jiwa |
2 - 7 | Tahun | 90 | Jiwa |
7 - 15 | Tahun | 169 | Jiwa |
15 - 45 | Tahun | 490 | Jiwa |
45 - 54 | Tahun | 95 | Jiwa |
54 - 60 | Tahun | 53 | Jiwa |
60 < | Tahun | 70 | Jiwa |
Jumlah | 1.007 | Jiwa |
Dari gamber di atas dapat dilihat bahwa dari 1007 jiwa, Usia < 1 lebih kecil yaitu 15 Jiwa atau 1,96% dari total penduduk Desa Bangun, 1-2 tahun hanya 20 jiwa atau 2,35% dari total penduduk, 2-7 tahun berjumlah 95 atau 9,34% dari total jumlah penduduk, 7-15 tahun berjumlah 169 jiwa atau 16,81%, 15-45 tahun adalah usia produktif menempati posisi pertama terbanyak yaitu 482 jiwa atau 47,39%, 45-54 tahun berjumlah 95 jiwa atau 9,63%, 54-60 tahun berjumlah 53 jiwa atau 4,03%, sedangkan usia 60 > berjumlah 70 jiwa atau 8,45% dari total populasi.
Proporsi Keluarga Menurut Status Perkawinan
[boli'a | boli'a bungo]Merujuk pada Data SDGs (sustainable Development Goals) Data tahun 2022 perbandingan keluarga yang berstatus kawin dan cerai mati/hidup adalah :
- keluarga perstatus kawin berjumlah 193 atau 73,10% dari total jumlah KK Desa Bangun yaitu 273 KK.
- Keluarga berstatus Cerai mati/hidup adalah 49 KK atau 19,31% dari total 273 KK.
Jumlah Penduduk Menurut Agama
[boli'a | boli'a bungo]Desa Bangun adalah desa dengan warga yang mayoritas 100% beragama Islam, Ini disebabkan karena secara historis masyarakat Sapolawa terkhusus Desa Bangun memiliki keterkaitan yang erat dengan sejarah perkembangan islam yang ada di Pulau Buton. Selain itu faktor perkawinan terhadapt agama lain pun tidak terjadi pada masyarakat Desa Bangun sehingga penduduk desa mayoritas masih mempertahankan keyarkinan/spiritual sebagai seorang muslim.
Kesehatan
[boli'a | boli'a bungo]1. Tenaga Medis
[boli'a | boli'a bungo]Demi menunjang aspek kesehatan di Desa Bangun, pemerintah desa memiliki tenaga medis sebagai berikut :
- Tenaga Perawat 1 Orang
- Tenaga Bidan Terampil 3 Orang
2. Kader Kesehatan
[boli'a | boli'a bungo]- Kader Posyandu Balita 10 Orang
- Kader Posyandu Remaja 10 Orang
- Kader Posyandu Lansia 4 Orang
- Kader Kesling 5 Orang
- Kader BKB 8 Orang
3. Sanitasi
[boli'a | boli'a bungo]Warga Desa Bangun telah memiliki fasilitas sanitas sendiri, sehingga pencemaran lingkungan akibat sanitasi yang buruk tidak ditemukan.
4. Sumber Air Bersih
[boli'a | boli'a bungo]Sumber air bersih masyarakat Desa Bangun berasal dari mata air dari pegunungan yang di alirkan menuju wilayah perkampungan melalui perpipaan hingga kerumah warga, sehingga akses air bersih sangat mudah di peroleh dan dapat di akses semua warga.
Pendidikan
[boli'a | boli'a bungo]No | Tingkat Pendidikan | Jumlah Peduduk (Jiwa) |
---|---|---|
1 | Tidak Sekolah | 101 |
2 | Tamat SD/Sederajat | 122 |
3 | Tamat SMP/Sederajat | 167 |
4 | Tamat SLTA/Sederajat | 258 |
5 | Tamat Diploma I-II-III | 12 |
6 | Tamat S1/Sederajat | 93 |
7 | Tamat S2 | 2 |
8 | Tamat S3 | 0 |
9 | Lainnya/TK/Paud/Belum Tamat SD | 147 |
Ekonomi
[boli'a | boli'a bungo]1. Kondisi Pekerjaan
[boli'a | boli'a bungo]Merajuk pada Sumber Data SDGs (Sustaineble Development Goals) pada tahun 2022, Dari total keselurahan penduduk Desa Bangun, 370 atau 36,38% penduduk telah memiliki perkerjaan, mengisi beberapa sektor pekerjaan baik petani, nelayan, TNI/Polri serta beberapa aspek pekerjaan lainnya, 307 jiwa atau 30,18% merupakan penduduk yang masih bersekolah, baik pada tingkat pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan tinggi, 104 jiwa atau 10,22% merupakan kelompok wanita yang berstatus ibu rumah tangga, 70 jiwa atau 6,88% adalah penduduk yang tidak bekerja, dan 28 atau 2,75% adalah kelompok usia produktif yang sedang mencari pekerjaan.
2. Mata Pencaharian
[boli'a | boli'a bungo]Secara Umum mata pencaharian masyarakat Desa Bangun teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti : Petani, PNS/TNI/Polri, Pedagang, Swasta/Wiraswasta, Buruh bangunan, dan Tukang. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat dalam tabel berikut
No | Mata Pencaharian | Jumlah Jiwa | Presentase% |
---|---|---|---|
1 | Petani | 97 | 9,54 |
2 | PNS/TNI/Polri | 23 | 2,26 |
3 | Pedagang | 26 | 2,55 |
4 | Nelayan dan Buruh nelayan | 91 | 8,94 |
5 | Tukang Batu/Kayu | 2 | 0,19 |
6 | Lainnya | 176 | 17,30 |
Sosial Budaya
[boli'a | boli'a bungo]prespekti Budaya Masyarakat di Desa masih sangat kental dengan budaya Buton, Hal ini disebabkan oleh hampir seluruh penduduk Desa Bangun masih keturunan suku Buton Ciacia yang secara turun temurun telah bermukim di Desa Bangun dari latar belakang budaya, dapat dilihat aspek budayan dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dalam menjalankannya ibadah kental dengan tradisi haroa yang terkadang diselingi dalam bahasa Ciacia. Tradisi budaya Buton sendiri berkembangan dan banyak dipengaruhi ritual-ritual agam atau kepercayaan masyarakat. Contohnya yang bisa kita liat adalah peringatan Tahun baru Hijriah, yang dimaknai sebagai tahun baru islam atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sarana dan Prasarana
[boli'a | boli'a bungo]Sarana dan Prasarana Administrasi Pemerintahan
[boli'a | boli'a bungo]1. Pemerintah Desa
[boli'a | boli'a bungo]No | Nama Objek | Keterangan | Jumlah/Status |
---|---|---|---|
1. | Gedung Kantor | Ada | 1 |
2. | Ruangan Kerja | Ada | 3 |
3. | Balai/Aula Desa | Ada | 1 |
4. | Listrik | Ada | 1 Kwh |
5. | Air | Ada | |
6. | Telephone | Tidak Ada | - |
2. Inventaris dan Alat Tulis Kantor
[boli'a | boli'a bungo]No | Nama Objek | Keterangan | Jumlah/Status |
---|---|---|---|
1. | Mesin Ketik | Tidak Ada | - |
2. | Jumlah Meja | Ada | ? |
3. | Jumlah Kursi | Ada | ? |
4. | Jumlah Lemari Arsip | Ada | ? |
5. | Komputer | Ada | 1 bh |
6. | Laptop | Ada | 3 bh |
7. | Kendaraan Dinas Kepala Desa | Ada | 1 bh |
8. | Buku Data Perangkat Desa | Ada | 1 bh |
9. | Perangkat Desa | Ada | Lengkap |
10. | Peta Wilayah Desa | Ada | 2 |
11. | Struktur Organisasi | Ada | Ada |
Sarana Umum Desa
[boli'a | boli'a bungo]1. Sarana Transportasi
[boli'a | boli'a bungo]Warga Desa Bangun memobilitasi kegiatan harian baik secara sosial maupun ekonomi dapat menggunakan sarana trasportasi darat dan laut. Mode transportasi yang seritng digunakan adalah kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Dengan fasilitas jalan yang memadai memungkinkan warga desa untuk kekota dengan waktu yang relatif singkat.
2. Sarana Informasi dan Komunikasi
[boli'a | boli'a bungo]Desa Bangun saat ini ikut menjadi bagian dari wilayah pengembangan jaringan telekomunikasi berbasis 4G sehingga akses telekomunikasi ikut berperan bagi keberlangsungan hidup masyarakat desa. Walau demikian kualitas jaringan yang ada masih belum maksimal namun masih dapat untuk menghubungkan masyarakat satu sama lain.
3.Prasarana dan Kondisi Irigasi
[boli'a | boli'a bungo]Secara umum desa bangun terletak di wilayah pesisir dengan letak perumahan penduduk di area perbukitan dengan kemiringan 20-45 derajat, sehingga menyebebkan desa bangun tidak tergenang saat terjadi cuaca yang ekstrim ditambah dengan adanya sistem irigasi membuat desa bangun belum pernah mengalami bencana banjir.
4. Sarana Kesehatan
[boli'a | boli'a bungo]Untuk menunjang kesehatan masyarakat desa bangun membangun Gedung Pustu (Puskesmas Pembantu) dengan jumlah 1 unit dan Gedung posyandu dengan jumlah 2 unit
5. Sarana Pendidikan
[boli'a | boli'a bungo]Terdapat beberapa sarana pendidikan diwilayah Desa Bangun, meliputi :
- Gedung Sekolah Dasar (SDN 1 Bangun)
- Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMPN 2 Sampolawa)
- Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) TK
- Pendidikan Al-Quran
6. Sarana Ibadah
[boli'a | boli'a bungo]Keseluruhan masyarakat Desa Bangun beragama islam dan untuk menunjangan kebutuhan iman desa bangun membangun 2 buah masjid yaitu :
- Masjid Nurul Huda Dusun Ndauli
- Mesjid Nurul Hakim Dusun Nambo
7. Sarana Olahraga
[boli'a | boli'a bungo]Olahraga menjadi salah satu aktifitas sosial yang sering dilakukan masyarakat Desa Banung dan untuk menunjang hal ini pada Desa Bangun terdapat 3 buah lapangan olahraga yang tersedia.
8.Sarana Energi
[boli'a | boli'a bungo]Masyarakat desa bangun mayoritas menggunakan penerangan listrik dari PLN. Termasuk beberapa titik lampu jalan sudah menggunakan penerangan listrik PLN, namun beberapa titik vital desa bnagun belum di jangkau oleh listrik PLN.
9. Sarana Hiburan
[boli'a | boli'a bungo]Sebagai desa yang masih mempertahankan budaya, beberapa situs budaya milik desa menjadi bagian dari wisata yang ada di Desa Bangun yaitu :
- Mata Air (Pilumeano Mata Wee)
- Sumur (Pilumeano Sumu)
Kelembagaan
[boli'a | boli'a bungo]Lembaga Pemerintahan Desa
[boli'a | boli'a bungo]No | Keterangan | Foto |
---|---|---|
1. | Kepala Desa
Nama : Kaimuddin |
|
1. | Sekretaris
Nama : La Lihu |
|
1. | Kaur Umum dan Perencanaan
Nama : Erfiana |
|
1. | Kaur Keungan
Nama : La Ode Wahyudin |
|
1. | Kaur Pemerintahan
Nama : La Osi |
|
1. | Kaur Kemasyarakatan
Nama : La Ode Idi |
|
1. | Kepala Dusun Nambo
Nama : Mustarman |
|
1. | Kepala Dusun Loji
Nama : La Ode Hasruddin |
|
1. | Kepala Dusun Ladanga
Nama : La Saidi |
|
1. | Kepala Dusun Lapataha
Nama : Sudarwin Jamu |
|
1. | Kepala Dusun Ndauli
Nama : Sukamri |
Referensi
[boli'a | boli'a bungo]Data SDGs (Sustaineble Development Goals) pada tahun 2022 Sumber : Data PKD Desa, November 2019